PUISI : Lalu mengapa aku perempuan
Lalu Mengapa Aku Perempuan
(Karya eyrAh)
Abad demi abad bergulir
Memberikan warna penjajahan baru
Bagi perempuan setiap zaman
Tak jarang, suara kami hanya menjadi lolongan anjing dijalanan
Katanya perempuan seharusnya berharga
Malah dibuat hancur tak berharga
Katanya perempuan seharusnya dijaga
Malah dibuat terjaga
Pakai rok mini dikatakan tak sopan
Diam-diam dibuat tergeletak dan telanjang
Menutup aurat
Juga menjadi tumbal nafsu bejat
Berdiri berani sebagai pemimpin
Dianggap menyalahi aturan
Dipanggung politik
Katanya hanya sebagai alat kepentingan
Lalu mengapa takdir ku perempuan
Didepan dunia, ditempat kerja
Dilorong-lorong kota, dihotel-hotel
Disawah bahkan ditempat tidur
Aku selalu diatur
Selangkangan menjadi rebutan
Cantik juga menjadi luka
Ada yang mampu bertahan
Ada yang memilih bungkam
Ada yang lari dari kenyataan
Alampun menjadi panggung air mata
Luka perempuan yang tak kunjung usai.
Wanita dijajah pria sejak dulu
Dijadikan perhiasan sangkar madu
Namun ada kala pria tak berdaya
Tekuk lutut disudut kerling wanita
(Lagu Sabda Alam karya Ismail Marzuki)
(Karya eyrAh)
Abad demi abad bergulir
Memberikan warna penjajahan baru
Bagi perempuan setiap zaman
Tak jarang, suara kami hanya menjadi lolongan anjing dijalanan
Katanya perempuan seharusnya berharga
Malah dibuat hancur tak berharga
Katanya perempuan seharusnya dijaga
Malah dibuat terjaga
Pakai rok mini dikatakan tak sopan
Diam-diam dibuat tergeletak dan telanjang
Menutup aurat
Juga menjadi tumbal nafsu bejat
Berdiri berani sebagai pemimpin
Dianggap menyalahi aturan
Dipanggung politik
Katanya hanya sebagai alat kepentingan
Lalu mengapa takdir ku perempuan
Didepan dunia, ditempat kerja
Dilorong-lorong kota, dihotel-hotel
Disawah bahkan ditempat tidur
Aku selalu diatur
Selangkangan menjadi rebutan
Cantik juga menjadi luka
Ada yang mampu bertahan
Ada yang memilih bungkam
Ada yang lari dari kenyataan
Alampun menjadi panggung air mata
Luka perempuan yang tak kunjung usai.
Wanita dijajah pria sejak dulu
Dijadikan perhiasan sangkar madu
Namun ada kala pria tak berdaya
Tekuk lutut disudut kerling wanita
(Lagu Sabda Alam karya Ismail Marzuki)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan saran & kritik anda :)